Jurusan Gizi Poltekkes Palangka Raya Sukses Gelar Pelatihan HACCP untuk Mahasiswa Gizi Tahun 2024

Loading

Palangka Raya, 31 Juli 2024 – Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya melalui Jurusan Gizi telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang berlangsung selama empat hari, mulai 28 hingga 31 Juli 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang sistem pengendalian keamanan pangan guna mendukung kompetensi mereka sebagai tenaga gizi profesional di masa depan.

Pelatihan ini diikuti oleh 70 mahasiswa dan 10 dosen dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, yang dibagi menjadi dua batch. Setiap batch terdiri dari dua kelas yang mendapatkan materi dan praktik langsung terkait HACCP. Kegiatan ini menghadirkan narasumber profesional di bidangnya, yaitu Encep Heryani, M.Si dan Rizky Maulana, yang membimbing peserta dalam memahami konsep-konsep HACCP serta penerapannya dalam industri pangan.

Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan berbagai materi esensial, seperti:

  • Prinsip Dasar HACCP, termasuk analisis bahaya dan pengendalian titik kritis dalam produksi pangan.
  • Standar HACCP berdasarkan Codex CXC 1-1969 Rev 2022, yang merupakan standar global dalam keamanan pangan.
  • Penerapan HACCP dalam industri pangan, termasuk regulasi dari BPOM dan FDA.
  • Dokumentasi HACCP dan Laporan Ketidaksesuaian (Non-Conformity Report).

Menurut Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Nila Susanti, SKM., MPH, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pengawasan mutu dan quality control terhadap produk pangan. “Diharapkan melalui pelatihan ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang mungkin timbul dalam proses produksi makanan, sehingga dapat membantu mengurangi kasus keracunan pangan,” ujarnya.

Selain itu, Ketua Panitia Pelatihan, Resna Maulia, S.Si., M.KL, menambahkan bahwa pelatihan ini juga menjadi bagian dari persiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja, di mana standar keamanan pangan menjadi prioritas utama dalam industri makanan. “Kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan HACCP dalam praktik sehari-hari di tempat kerja mereka nantinya,” jelasnya.

Kegiatan ini didanai sepenuhnya oleh DIPA Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Tahun 2024, menunjukkan komitmen institusi dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan mahasiswa di bidang gizi dan keamanan pangan.

Pelatihan ini ditutup dengan sesi diskusi dan evaluasi, di mana para peserta berkesempatan untuk menyampaikan pertanyaan serta mendiskusikan tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan HACCP di lapangan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan sistem HACCP secara lebih optimal dalam berbagai sektor industri pangan, serta berkontribusi dalam meningkatkan keamanan dan kualitas makanan di Indonesia.