Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Palangka Raya Gelar Kuliah Pakar: Peran Mikronutrien dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting

Loading

Palangka Raya – Prodi Diploma III Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Palangka Raya sukses menggelar Kuliah Pakar bertajuk “Peran Mikronutrien Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting”, pada Selasa, 12 November 2024. Acara yang diadakan secara daring melalui platform Zoom ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Gizi dan dosen dari Jurusan Gizi. Kuliah pakar ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam paparannya, Prof. Rimbawan menjelaskan tentang pentingnya mikronutrien dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Indonesia. Adapun bahasan pada kuliah pakar ini terdiri dari

Urgensi Pencegahan Stunting

Masalah gizi, termasuk stunting, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan data yang disampaikan, prevalensi stunting masih tinggi di berbagai daerah, terutama di lingkungan dengan akses pangan bergizi yang terbatas. Defisiensi mikronutrien, seperti vitamin A, zat besi, dan zinc, menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan gangguan pertumbuhan anak.

“Stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak. Jika tidak ditangani sejak dini, hal ini dapat mempengaruhi produktivitas di masa depan serta daya saing generasi mendatang,” ujar Prof. Rimbawan dalam presentasinya.

Intervensi Gizi dan Peran Mahasiswa

Kuliah pakar ini menekankan pentingnya intervensi gizi, termasuk pemberian suplemen mikronutrien bagi ibu hamil dan balita sebagai upaya pencegahan stunting. Selain itu, mahasiswa Gizi diharapkan dapat berperan aktif dalam edukasi masyarakat mengenai pola makan sehat dan pemenuhan kebutuhan mikronutrien.

Diskusi interaktif juga menjadi bagian penting dalam kuliah pakar ini. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan terkait metode edukasi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, keamanan konsumsi suplemen bagi balita, serta tantangan dalam penerapan kebijakan gizi di lapangan.

Evaluasi dan Rekomendasi

Dari hasil evaluasi, peserta mengapresiasi penyampaian materi yang sangat jelas dan relevan dengan bidang ilmu yang mereka pelajari. Namun, terdapat beberapa usulan untuk pengembangan kuliah pakar di masa mendatang, seperti penambahan durasi acara, menghadirkan lebih dari satu narasumber, serta memperluas partisipasi tidak hanya untuk mahasiswa Gizi, tetapi juga bagi tenaga kesehatan lainnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palangka Raya semakin memahami peran penting mikronutrien dalam pencegahan stunting dan mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh dalam praktik gizi di masyarakat.